This Saturday I was having a dinner party in Jimbaran, an Indonesian Restaurant in Randwick area. The birthday girl is a friend of my friend, Amelia. I knew her since 2003, when my friend introduced her to me. She is married to a Malaysian guy last January. The party finished around 10:30 pm. It was too late for me to go home since I have to take a train and walk to home. Since nobody was at home that night, there was no one to pick me up from the train station. So, I accepted the offer from the Amelia (she already knew it would be too late for me to go home) to sleep over in her place. When I arrived at Amelia's home, I saw this sketch picture of Kai Tak and the proposal for a development in Chek Lap Koh airport. Amelia's husband is an architect, the sketch was proposed (in a competition) to develop Check Lap Kok Airport.
For your knowledge, Kai Tak Airport is the old Hong Kong Airport. It is located very close to the city and buildings. Kai Tak Airport was retired in 1998. Chek Lap Koh Airport is the new Hong Kong's Airport. Located on the man-made-island and it is wider and safer than Kai Tak, because the planes won't have to getting too close to any buildings like in Kai Tak. I never knew before that when I went to have a holiday in Hong Kong in 1989 (after graduated from elementary school), I arrived in Kai Tak Airport.
What I remembered that it was my first-time-abroad, I remember that when we (my dad and myself) were landing, I saw many big buildings from the plane's window. My dad teased me that it was very scarry getting close to those buildings. I was so inexperience, I though it was a normal condition, it was a common thing when you are going abroad. Now I know that it need a high-skilled pilot to land on Kai Tak Airport, since the plane need to do 73 degree turn just before landed on the Airport, beside it, the plane would flying close to buildings (you never got this experience in other airport). The landing too, close to the water.
When the plane had landed, I saw water views from the plane's window (later I know it was like this picture). Kai Tak Airport was so amazing, being a small airport that had to receive planes for landing every two-minutes. Kai Tak was a very busy Airport and it is 70+ years old. When Kai Tak was going to be closed, suddenly many people in Hong Kong become photographers, trying to pictured Kai Tak for the last time. They were taking picture in everywhere, in a top of a building, near the airport, on a bridge and everywhere the number of photographers increased. Does Hong Kong people really miss Kai Tak?
Written by: Lili Saturday, 28 March 2004
Tadi pagi sewaktu mau naik train ada pengumuman "Today fare is free because of the incovenience of the recent cancelled train service." Jadi naik kereta hari ini gratis tis tis... ke mana-mana . Ceritanya tahun 2003 bulan Januari ada kecelakaan train Tangara (nama jenis train modern yg pakai AC) yang memakan korban kira-kira 20 orang. Kecelakaan itu diteliti berbulan-bulan dan baru awal tahun 2004 dikeluarkan laporan resmi penyebab kecelakaannya. Ternyata masinisnya terkena heart attack dan keretanya melaju kencang ditambah lagi rem darurat ternyata ngga bekerja. Jadi di belokan keretanya miring dan keluar jalur lalu roboh. Puluhan orang luka-luka. Tentu saja keluarga korban yang mati dan korban yang luka-luka menuntut CityRail (nama resmi train Sydney). Karena laporan kecelakaan yang dikeluarkan awal tahun itu, semua masinis diperiksa kesehatannya. Hasilnya sekitar seratus lebih masinis dinyatakan tidak layak mengoperasikan train. Sekitar seratus lebih terpaksa melatih ratusan masinis baru. Alhasil, banyak kereta-kereta yang jadwalnya di cancel. Akibatnya penumpang pun membludak pada peak hour. Banyak yang ngga tahu soal kereta di cancel, makanya pas hari pertama di cancel itu, Central Station (tempat pusat pemberhentian kereta di city) membludak orang-orang yang antri, pertamanya aku heran, kirain ada something happened, pikiranpun melayang ke bom atau ada teroris . Petugas yang ditanya pun hanya menjawab "No Train". Setelah liat-liat ada kereta ke daerahku, aku coba naik ke atas, ternyata di atas itu gate elektroniknya dibuka buat orang-orang yang antri buat naik train. Jadi aku antri dan berhasil naik ke kereta setelah kira-kira sejam di Central Station. Hari-hari berikutnya masi banyak yang di cancel, jadinya kereta yang datang selalu penuh, terpaksa nunggu kereta berikutnya yang agak penuh. Jadi di perjalanan selalu berdiri sampai stasiun tujuan. Rata2-rata nunggu kereta yang bisa dinaikin dari 30 menit- 1 jam tiap harinya dan ini berlangsung seminggu. Menurut koran-koran, bulan Maret para masinis baru sudah bisa di release. Terakhir aku naik train sebelum ke Singapore pas hari kerja weekday, keretanya penuh sesak dan AC-nya rusak. di gerbong terakhir ada orang yang sempat semaput karena ngga kuat tapi dia menolak untuk keluar dan menunggu kereta berikutnya. Ada remaja cewek yang sempat keluar dengan buka pucat nyaris semaput dan megap-megap keluar kereta duduk di platform nunggu kereta berikutnya. Karena aku dekat pintu jadi dapat udara yang cukup . Mereka yang duduk di atas dan dibawah pun megap-megap mencari udara.
Nah kembali ke cerita free fare itu, kalo 3 minggu yang lalu mereka yang pakai tiket weekly dapat free weekly tiket berikutnya, kini giliran yang beli tiket harian. Jadi aku ngga usah bayar tiket seharian kalo mau naik train. Tapi karena kerja yah jadi ngga bisa nikmati free train. Nah yang jengkelin pas balik ke rumah, ternyata lagi-lagi ada beberapa train yang di cancel , jadilah aku nunggu sekitar 35 menit di Central buat kereta pulang dan lagi-lagi selama perjalanan pulang di kereta berdiri terus .
Written by: Lili Thursday, 25 March 2004
Pas aku, nyokap, Voldi n Yuliana sudah duduk di Food Court, Yuliana ngasih aku plakat kecil dari kayu bertulisan "FRIENDSHIP doubles our joy dan divides our sorrow". Thanks a lot Yuliana . Si Yuliana ini bener-bener baik, dia tahu aku baru pertama copy darat, jadi gugup. Dia berusaha bikin suasana rileks pas ketemu pertama dan pas dinner sama teman2 lain di food court.
Lucu deh waktu teman2 internet dan aku janjian mau ketemuan, pertama janjian mau ketemu di Orchard, tapi karena nyokap masi suka jalan-jalan di Suntec City, jadinya waktunya molor dan mereka bilang kalo mau berangkat baru nanya aku dimana. Nah setelah confirm kalo aku masi di Suntec City, mereka pun berangkat ke Suntec City. Setelah menemukan tempat di Suntec City bersama nyokap, Voldi dan Yuliana, tiba2 salah seorang teman chat SMS aku nanya aku dimana. Aku balas,"Di Fountain Terrace Food Court". Eh dibales,"Yeee.. dia makan duluan, cariin tempat buat kita berlima kalo ngga kita tonton elu makan sambil berdiri." Aku bales, "Boleh aja elu tonton aku makan sambil berdiri, ntar aku kasi gitar buat ngamen sekalian."
Pas hari minggu setelah sampai di bandara Sydney, aku hidupin HP, ternyata masuk dua SMS. Dua2-nya dari Vivi, salah seorang teman chat, isinya ternyata dia kasi tahu kalo dia ngga jadi jalan2 dan ngajak ketemuan di Singapore. Lha SMS dikirim hari sabtu baru masuk hari minggu malam. Makanya waktu copy darat sama teman2 chatting hari sabtu kemarin itu aku ngga mengenal Vivi, aku kira dia salah seorang teman chat lain .
Written by: Lili Tuesday, 23 March 2004
From 16 March to 21 March I was staying in Singapore. Maybe some of you know that I was in Singapore to accompany my mom during her second chemoteraphy. As we keep praying, I saw my mom get stronger and stronger deep within. She got many friends from the chemo clinics, two of them are from Solo too. One of the nurse is very friendly toward her eventhought my mom and that nurse cannot speak fluently. My mom speaks a few Mandarin and cannot speak English. The nurse speaks Mandarin and Singlish .
Cerita2 selama di Singapore:
Day One: Pertama tiba di Singapore jam 13:30 pm waktu Singapore. Setelah ketemu Mama di bandara, kita naik taksi
ke Elizabeth Tower Apartement. Ternyata sopirnya bicara bahasa Singlish lengkap dengan "lah" dan "leh"
.
Jadi di dalam taksi sambil senyum2 n ketawa (sebenarnya ngetawain accent Singlish bukan ketawa karena sopirnya guyon),
sempat ngeliat papan nama arah ke Balestier (teringat temen chat yg naksir cowo yang kost di Balestier) yang ternyata
dekat airport Changi (hayoo elu...). Setiba di apartemen kita jalan kaki ke RS. Mount Elisabeth yang cuma sekitar dua menit
dari apartemen untuk periksa darah. Sorenya kita jalan kaki ke Lucky Plaza buat cari2 apartemen yang lain. Aku iseng-iseng
nanya orang India yang tokonya dekat lift, ternyata dia tahu orang yg sewain apartemen, dan yang dihubungi adalah
pembantunya yang orang Indo. Setelah liat-liat ternyata apartemennya bersih dan luas. Jadilah kita pindah ke sana besoknya.
Day Two to Day Four: Kegiatan rutinnya, pagi mengantar mama chemoteraphy dan setelah istirahat sekitar 2-3 jam barulah kita jalan2 seputar Orchard Road. Kita ke Tang, Paragon, Ngee An City, Far East Plaza, Isetan Shaw Brother. I saw a big new building on a progress. Katanya itu gedung Isetan baru yang lagi dibangun. Sempat icipin es durian yang dijual abang-abang di pinggir jalan, ternyata rasanya ngga enak. Di bawah Tang ada semacam tempat jualan jajanan. Bakcang Hokkien-nya lumayan enak. Ada cakwee besar tapi rasanya ternyata aneh. Herannya selama di Singapore jadi ngga nafsu makan karena apa2 yang dimakan berasa aneh. Praktis aku selama di Singapore cuma minum bubble tea, makan buah dan roti BreadTalk. Nasinya Singapore ternyata lebih keras daripada nasi di Sydney. Masakannya lebih asin dan rasanya aneh di lidah. Nyokap juga ngga betah dengan masakan Singapore. Jadilah dia makan abon, dan makanan kering dari Indo yang sudah disiapkan dengan nasi dari beras yang disediakan di apartemen, untunglah nasinya empuk n pulen.
Day Five: Pergi ke Suntec City buat beliin CD khotbah gereja New Creation buat temen, aslinya dia nitip 2-3 CD, tapi aku borong banyak karena ada beberapa yang judulnya menarik. Tenyata nyokap suka jalan-jalan di Suntec City. Jadi kita sampai sore di Suntec dan janjian yg rencananya di Orchard sama Yuliana dipindah ke Suntec City. Ternyata kebetulan si Yuliana mau ke Carrefour yang di Suntec City. Setelah ketemu Yuliana, dia n Voldi tungguin sewaktu aku potong rambut n diajak ngobrol2. Selesainya, sewaktu mau jalan cari makan ternyata temen2 chatting yang mau aku temui dah berangkat ke Suntec City, jadilah kita cari tempat lagi buat mereka.Foto-fotonya bisa dilihat di webnya si Yuliana. Besoknya aku sudah terbang balik ke Sydney. Thanks yah Yuliana dan temen2 di Singapore yang sudah meluangkan waktu buat ketemuan walaupun cuma sebentar selama dinner.
Written by: Lili Monday, 22 March 2004
It's more than a month since I updated the blogg, sorry guys. I was so busy with the work and I have to go through a lots problems. Guess, I was exhausted and was thinking about how it was easy when I was a child and a young adult. However, I shouldn't think like that. Everyone has their own problem, everyone has their own life. I was lucky to have a happy childhood, a good parent, and brothers, thus I should be stronger and reflect my life like what I was taught and loved.